Hot Posts

Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar

SELAMAT DATANG DI BLOG GURU DION INDONESIA

Perkenalkan ngaran ulun Bapak Agus dari SMP Mitra Kasih Banjar. Ulun Sahabat Teknologi 2023 Provinsi Kalimantan Selatan. Ulun mewakili Kabupaten Banjar. Mohon dukungan dan doa pian sabarataan, agar ulun dapat melaju ke Tingkat Nasional sebagai Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 mewakili Kalimantan Selatan. Terima kasih nggih, ulun minta rela, minta ikhlas, minta Ridha lawan pian sabarataan.

Comments

4/comments/show

Tulisan Pamungkas, Insyaallah Bukan yang Terakhir

 

The Last But Not Least

(Sumber foto: https://www.mongabay..co.id )


Oleh: Dionisius Agus Puguh Santosa, SE, MM

Tak terasa perjalanan saya untuk menulis dan berbagi artikel tentang dunia menulis telah mencapai garis akhir tantangan yang disampaikan Om Jay melalui Lomba Blog bertajuk "Lomba Blog Ikatan Guru TIK PGRI” yang didukung penuh oleh Penerbit Andi Yogyakarta, EPSON Indonesia dan Penerbit YPTD (Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan) yang akan menerbitkan buku para peserta lomba.

Rasa Tertantang yang Perlu Dicarikan Jawaban

Barangkali saya adalah salah satu peserta grup “Belajar Menulis” yang tidak lulus-lulus sampai sekarang. Karena saya tidak bisa mengikuti secara runut setiap sesi pertemuan yang diselenggarakan oleh Om Jay dan Tim melalui WhatsApp Grup (WAG).

Meski demikian, dalam keterbatasan waktu yang saya miliki, saya tetap berusaha mengikuti sesi-sesi yang mungkin saya simak. Beberapa sesi terkadang baru bisa saya ikuti keesokan harinya, karena saat malam saya harus menyiapkan materi pembelajaran daring di sekolah.

Penyiapan materi daring ini tidak mudah, karena kelas yang saya ampu banyak, pun saya mengajar 2 bidang studi yang berbeda dengan jenjang yang berbeda juga. Di bangku Sekolah Dasar saya mengajar TIK atau Komputer, sedangkan di bangku SMP saya mengajar Bahasa Indonesia. Total ada 8 kelas yang harus saya ampu dengan jumlah total siswa sekitar 180-an orang.

Sekarang kita kembali lagi membahas perihal grup “Belajar Menulis” bersama Om Jay yang saya ikuti. Karena saya sudah merasa cukup mendapatkan bekal dari banyak sesi yang sempat saya ikuti secara terpisah untuk beberapa angkatan yang sudah berjalan, maka saya akhirnya menyanggupi tantangan yang disampaikan Om Jay menjelang akhir Januari 2021 lalu.

Saya merasa semakin termotivasi manakala dalam dalam aturan lomba Om Jay menyampaikan bahwa tulisan semua peserta lomba akan dibukukan secara “gratis” dan ber-ISBN. Maka saya pun memberanikan diri untuk ikut terjun dalam lomba ini.

 

Mengatasi "Godaan Harian"

Sebenarnya aktivitas menulis secara maraton seperti ini sudah pernah saya ikuti selama Bulan Puasa tahun 2020 lalu, saat mengikuti sebuah lomba blog. Kala itu saya diharuskan menulis 30 hari penuh dengan diselingi pembuatan video, dan berbagai macam bentuk artikel yang wajib dibuat oleh seluruh peserta.

Pada kesempatan lainnya, saya pun mengikuti lomba blog penulisan maraton di awal tahun 2021 lalu, dimana peserta diwajibkan menulis selama 14 hari berturut-turut dengan beragam tema dan bentuk artikel yang beragam warnanya.

Dan tantangan dari Om Jay ini pun berusaha saya penuhi, meskipun itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Sekalipun saya sudah mempunyai pengalaman mengikuti lomba penulisan blog, namun bukan berarti saya bisa melewati tantangan ini dengan mudah.

Selama 13 hari berturut-turut saya dapat menulis dan mengirimkan tulisan tersebut di blog YPTD di alamat https://terbitkanbukugratis.id dan blog pribadi saya di alamat : https://gurudionindonesia.blogspot.com . Namun mulai pada artikel ke-14 dan seterusnya, saya mulai tidak berhasil memenuhi tantangan itu sesuai deadline.

Meski begitu, saya tetap berusaha menulis dan terus menulis. Seperti nasihat Om Jay dalam banyak kesempatan, “Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”. Nasihat ini pun kemudian menjadi jargon yang terpasang pada buku Om Jay terbaru yang berjudul “Kreatif Menulis” (Dari Kata Pengantar Menjelma Menjadi Buku).

 

Tulisan Pamungkas, Insyaallah Bukan yang Terakhir

“The last but not least”, jika aktivitas menulis ini diibaratkan dengan kegiatan pendakian gunung; maka setelah satu puncak berhasil kita capai, maka akan menanti puncak-puncak berikutnya untuk didaki. Dan meskipin tulisan ini adalah tulisan pamungkas yang saya tuliskan untuk mengakhiri tantangan ini, maka insyaallah ini bukan tulisan saya yang terakhir. Karena dari lubuk hati terdalam, saya masih punya semangat dan tekad untuk terus menulis dan menulis.

Jika pun nanti kumpulan tulisan yang saya ikut sertakan dalam "Lomba Blog Ikatan Guru TIK PGRI” ini kemudian dibukukan oleh Penerbit YPTD atas kebaikan Bapak Thamrin Dahlan yang bermurah hati, bila diijinkan saya masih berniat untuk melahirkan buku-buku saya berikutnya.

Keberhasilan dan pencapaian ini pun tak lepas dari dukungan Penerbit Andi Yogyakarta, EPSON Indonesia, grup “Guru Menulis”, “Sahabat Om Jay” dan “Terbitkan Buku Gratis”, juga melalui gelaran webinar “Public Speaking” yang dibidani Om Jay, sehingga akhirnya saya pun memberanikan diri untuk berbagi pengalaman menulis yang masih “balita” ini dalam sesi webinar.

Sejak awal memang saya niatkan untuk menulis beragam tema yang dekat dengan kegiatan tulis-menulis. Jika ada tema-tema lain, sedapat mungkin masih ada kaitannya dengan dunia menulis. Harapannya ketika nanti sungguh-sungguh akan diterbitkan sebagai buku tunggal, maka buku yang terbit itu pun dapat menjadi bacaan yang menarik sekaligus bergizi bagi para pembacanya.

Di akhir tulisan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan tim, Bapak Thamrin Dahlan, keluarga besar YPTD, Epson Indonesia, Penerbit Andi, Bapak dan Ibu narasumber maupun peserta grup “Guru Menulis” dan “Sahabat Om Jay”.

Ini adalah tulisan pamungkas saya di akhir pelaksanaan kompetisi ini dan insyaallah bukan yang terakhir. Terima kasih dan salam hangat persahabatan untuk Anda semua.

 

Banjarmasin, 28 Februari 2021

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to " Tulisan Pamungkas, Insyaallah Bukan yang Terakhir"

  1. Email: rikaandersonloancompany@gmail.com
    Email: support@rikaandersonloancompany.com
    Hubungi Saluran Dukungan Layanan Pelanggan: +1(929)526-0086
    Layanan Pelanggan Whatsapp: +1(929)526-0086

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kepada RIKA ANDERSON LOAN COMPANY
    untuk memberi saya pinjaman sebesar Rp900.000.000
    Nama saya Ayu Amangku,
    Saya berasal dari Indonesia.

    Nama saya Ayu Amangku dan emailnya ayuamangku@gmail.com, saya dari Jl. Peninggaran Timur 009, RT 003/011, No 21 A Jakarta Indonesia.

    Saya telah berhutang selama bertahun-tahun sampai saya mencari pinjaman dengan riwayat kredit nol dan saya banyak membantu dengan keuangan rumah, tetapi semua menolak saya karena peringkat kredit saya yang tinggi dan peringkat kredit yang rendah.

    Saya mencari di internet dan tidak pernah berhenti membaca tentang ibu RIKA ANDERSON pemberi pinjaman di blog yang berbeda dari Maria fadhlan mariafadhlan@gmail.com, Puspitan Ismaya puspitanismaya@gmail.com dan Nabilah ashraff nabilahashraff@gmail.com.

    Saya menghubungi konsultan kredit Rika Anderson melalui email: (rikaandersonloancompany@gmail.com) WhatsApp: +1(929)526-0086 dengan keyakinan bahwa pinjaman saya diberikan awal tahun ini.

    Kemudian saya menyadari bahwa Tidak semua perusahaan pinjaman blog benar-benar palsu karena semua penghinaan keuangan saya telah diselesaikan.

    Sekarang saya memiliki usaha bisnis yang berkualitas, saya tidak dapat menyimpannya untuk diri saya sendiri sehingga saya harus mulai dengan membagikan kesaksian saya tentang perubahan hidup.

    Anda dapat menghubungi Ibu Rika Anderson melalui, atau melalui Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi melalui Email: ayuamangku@gmail.com

    ReplyDelete