Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 28)
Sulit
Mendapatkan Ide Menulis di alamat https://www.klikdokter.com/penyakit/pusing
Dalam banyak perbincangan yang terekam melalui media WAG
"Tantangan Om Jay Menulis di Blog", penulis mendapati curhatan dari
beberapa peserta kompetisi yang mengaku kesulitan untuk memeroleh inspirasi,
ide, atau gagasan yang akan dijadikan sebuah tulisan. Hal demikian pernah dialami oleh
peserta yang biasanya menulis artikel, cerpen, cerbung, dan puisi dalam
kompetisi blog kali ini.
Jujur penulis akui, dalam beberapa kesempatan, hal serupa
juga pernah penulis alami. Bila belum mendapatkan ide atau inspirasi, rasanya
berat untuk mulai menulis, walaupun hanya menuliskan satu kalimat saja.
Bukan apa-apa dan bukan kenapa-kenapa hingga kejadian
demikian pun pernah penulis alami sendiri. Jika dipaksakan untuk tetap menulis,
biasanya akan muncul satu dua kalimat saja, lalu terhenti dan kemudian merasa
bingung karena tidak tahu harus bagaimana cara untuk melanjutkannya.
Bapak dan Ibu guru yang pernah mengalami hal ini tak perlu
risau atau gelisah terlampau berlebihan. Karena hal seperti ini menurut hemat penulis adalah
sesuatu yang wajar dan biasa. Pengalaman demikian tidak hanya dialami oleh
mereka-mereka yang baru belajar menulis seperti kita, namun para penulis senior
yang sudah memiliki jam terbang tinggi pun terkadang juga harus berhadapan
dengan situasi yang sama.
Penulis paham sepenuhnya jika karena hal demikian lalu Bapak
dan Ibu guru menjadi teramat panik, apalagi jika proses kreatif menulis yang
dijalani adalah untuk kepentingan lomba atau kompetisi. Sudah menjadi rahasia
umum bahwa dalam lomba menulis yang dilaksanakan secara marathon, biasanya
menjadikan "ketepatan waktu pengumpulan karya" sebagai salah satu
poin yang dinilai. Dengan kata lain, para peserta yang selalu disiplin dan
tepat waktu akan mendapatkan poin plus atau skor tambahan.
Barangkali Bapak dan Ibu guru lalu bertanya-tanya dalam hati,
"Bagaimana nasib tulisan atau artikel yang dikirimkan terlambat atau
rapelan? Apakah
artikel atau tulisan kami tidak dinilai?"
Jika ditanya perihal di atas, maka sejauh apa yang sudah
penulis alami selama mengikuti beberapa kompetisi menulis marathon selama ini,
ada beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi. Ada panitia lomba yang
tetap memberikan skor terhadap setiap artikel atau tulisan yang masuk, terlepas
apakah artikel itu dikirimkan tepat waktu, terlambat, atau rapelan. Di sini
panitia lomba akan menilai kualitas tulisan yang sudah dikirimkan.
Kemungkinan kedua, ada panitia lomba yang tidak memberikan
penilaian lebih lanjut terhadap artikel yang pengirimannya terlambat atau
rapelan. Jadi bila ada peserta yang telat atau mengirim secara rapelan,
maka karyanya tidak dinilai atau tidak masuk dalam penjurian.
Selain itu ada kemungkinan lain yang bisa dialami peserta
lomba bila terlambat mengirimkan tulisannya atau mengirim secara rapelan, yaitu
menerima pengurangan skor sebagai sanksi atas ketidakdisiplinan yang sudah
dilakukan.
Namun semuanya kembali berpulang kepada panitia lomba menulis
yang kita ikuti.
Segala kemungkinan selalu ada. Dan biasanya ketentuan yang berkaitan dengan
lomba menulis yang digelar selalu menyertakan sederet peraturan atau ketentuan
yang jelas dan rinci. Hanya saja masih terjadi di lapangan, ada sebagian
peserta lomba yang malas membaca semua peraturan yang sudah disampaikan di awal
lomba. Akibatnya peserta tersebut terkadang melakukan pelanggaran yang tidak
disadarinya.
Bersyukurlah ketika panitia sebuah perlombaan
"rajin" mengingatkan atau memberikan teguran atas ketidakdisiplinan
atau kesalahan yang kita buat selaku peserta. Untuk itu penulis mengimbau kepada Bapak dan Ibu
guru semua agar selalu membiasakan diri membaca semua peraturan atau ketentuan
lomba yang akan atau sedang diikuti. Bacalah dengan cermat agar kita bisa
menerapkannya dengan baik selama kompetisi berlangsung. Siapa tahu kita
mempunyai peluang untuk menjadi salah satu juara pilihan dewan juri.
Banjarmasin,
7 Juli 2022
Salam
literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin
Keren...Trimks sdh berbagi ilmunya,mantap
ReplyDeleteSaya pun demikian. Mantap
ReplyDeleteTerimakasih tulisannya pak dion
ReplyDeletePanitia punya atur ,mungkin sudah ada ,akan tetapi menulis terus kita semoga tulisan kita bisa di terima oleh pembacanya
ReplyDeleteKereen isi yg mewakili terima kasih guru Dion 😊🙏👍
ReplyDeletePendapat yang logis👍
ReplyDeleteKalau sedang sakit itu tantangan terbesar menulis
ReplyDelete