Hot Posts

Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar

SELAMAT DATANG DI BLOG GURU DION INDONESIA

Perkenalkan ngaran ulun Bapak Agus dari SMP Mitra Kasih Banjar. Ulun Sahabat Teknologi 2023 Provinsi Kalimantan Selatan. Ulun mewakili Kabupaten Banjar. Mohon dukungan dan doa pian sabarataan, agar ulun dapat melaju ke Tingkat Nasional sebagai Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 mewakili Kalimantan Selatan. Terima kasih nggih, ulun minta rela, minta ikhlas, minta Ridha lawan pian sabarataan.

Comments

4/comments/show

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 28)



Sulit Mendapatkan Ide Menulis di alamat https://www.klikdokter.com/penyakit/pusing

 

Dalam banyak perbincangan yang terekam melalui media WAG "Tantangan Om Jay Menulis di Blog", penulis mendapati curhatan dari beberapa peserta kompetisi yang mengaku kesulitan untuk memeroleh inspirasi, ide, atau gagasan yang akan dijadikan sebuah tulisan. Hal demikian pernah dialami oleh peserta yang biasanya menulis artikel, cerpen, cerbung, dan puisi dalam kompetisi blog kali ini.

Jujur penulis akui, dalam beberapa kesempatan, hal serupa juga pernah penulis alami. Bila belum mendapatkan ide atau inspirasi, rasanya berat untuk mulai menulis, walaupun hanya menuliskan satu kalimat saja.

Bukan apa-apa dan bukan kenapa-kenapa hingga kejadian demikian pun pernah penulis alami sendiri. Jika dipaksakan untuk tetap menulis, biasanya akan muncul satu dua kalimat saja, lalu terhenti dan kemudian merasa bingung karena tidak tahu harus bagaimana cara untuk melanjutkannya.

Bapak dan Ibu guru yang pernah mengalami hal ini tak perlu risau atau gelisah terlampau berlebihan. Karena hal seperti ini menurut hemat penulis adalah sesuatu yang wajar dan biasa. Pengalaman demikian tidak hanya dialami oleh mereka-mereka yang baru belajar menulis seperti kita, namun para penulis senior yang sudah memiliki jam terbang tinggi pun terkadang juga harus berhadapan dengan situasi yang sama.

Penulis paham sepenuhnya jika karena hal demikian lalu Bapak dan Ibu guru menjadi teramat panik, apalagi jika proses kreatif menulis yang dijalani adalah untuk kepentingan lomba atau kompetisi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam lomba menulis yang dilaksanakan secara marathon, biasanya menjadikan "ketepatan waktu pengumpulan karya" sebagai salah satu poin yang dinilai. Dengan kata lain, para peserta yang selalu disiplin dan tepat waktu akan mendapatkan poin plus atau skor tambahan.

Barangkali Bapak dan Ibu guru lalu bertanya-tanya dalam hati, "Bagaimana nasib tulisan atau artikel yang dikirimkan terlambat atau rapelan? Apakah artikel atau tulisan kami tidak dinilai?"

Jika ditanya perihal di atas, maka sejauh apa yang sudah penulis alami selama mengikuti beberapa kompetisi menulis marathon selama ini, ada beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi. Ada panitia lomba yang tetap memberikan skor terhadap setiap artikel atau tulisan yang masuk, terlepas apakah artikel itu dikirimkan tepat waktu, terlambat, atau rapelan. Di sini panitia lomba akan menilai kualitas tulisan yang sudah dikirimkan.

Kemungkinan kedua, ada panitia lomba yang tidak memberikan penilaian lebih lanjut terhadap artikel yang pengirimannya terlambat atau rapelan. Jadi bila ada peserta yang telat atau mengirim secara rapelan, maka karyanya tidak dinilai atau tidak masuk dalam penjurian.

Selain itu ada kemungkinan lain yang bisa dialami peserta lomba bila terlambat mengirimkan tulisannya atau mengirim secara rapelan, yaitu menerima pengurangan skor sebagai sanksi atas ketidakdisiplinan yang sudah dilakukan.

Namun semuanya kembali berpulang kepada panitia lomba menulis yang kita ikuti. Segala kemungkinan selalu ada. Dan biasanya ketentuan yang berkaitan dengan lomba menulis yang digelar selalu menyertakan sederet peraturan atau ketentuan yang jelas dan rinci. Hanya saja masih terjadi di lapangan, ada sebagian peserta lomba yang malas membaca semua peraturan yang sudah disampaikan di awal lomba. Akibatnya peserta tersebut terkadang melakukan pelanggaran yang tidak disadarinya.

Bersyukurlah ketika panitia sebuah perlombaan "rajin" mengingatkan atau memberikan teguran atas ketidakdisiplinan atau kesalahan yang kita buat selaku peserta. Untuk itu penulis mengimbau kepada Bapak dan Ibu guru semua agar selalu membiasakan diri membaca semua peraturan atau ketentuan lomba yang akan atau sedang diikuti. Bacalah dengan cermat agar kita bisa menerapkannya dengan baik selama kompetisi berlangsung. Siapa tahu kita mempunyai peluang untuk menjadi salah satu juara pilihan dewan juri.

 

 

Banjarmasin, 7 Juli 2022

Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin


Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 28)"

  1. Keren...Trimks sdh berbagi ilmunya,mantap

    ReplyDelete
  2. Panitia punya atur ,mungkin sudah ada ,akan tetapi menulis terus kita semoga tulisan kita bisa di terima oleh pembacanya

    ReplyDelete
  3. Kereen isi yg mewakili terima kasih guru Dion 😊🙏👍

    ReplyDelete
  4. Kalau sedang sakit itu tantangan terbesar menulis

    ReplyDelete