Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 2)
Bahtera Berlayar di Tengah Lautan di
alamat: https://pixabay.com/id/photos/pemandangan-laut-perahu-layar-5236865/
Mengikuti lomba menulis blog seperti yang sedang penulis jalani sekarang ini
adalah salah satu contoh “motivasi nyata” yang bisa menjadi alasan
sekaligus penyemangat untuk terus menulis.
Memang ketika kita mengikuti sebuah kompetisi menulis, tidak ada jaminan pasti bahwa kita akan menjadi salah satu juara di dalamnya. Namun paling tidak, kita bisa mengambil “manfaat” dari keikutsertaan kita dalam kompetisi tersebut berupa "motivasi" yang sangat berharga.
Setidaknya kompetisi itu bisa kita jadikan “alasan sekaligus target” dari serangkaian aktivitas menulis yang kita jalani. Tanpa adanya motivasi yang memadai, maka aktivitas menulis yang kita jalani ibarat bahtera yang berlayar tanpa arah!
Yang namanya bahtera, tetap memerlukan haluan yang “jelas dan pasti” ketika hendak berlayar. Tanpa haluan yang jelas dan pasti, sebuah bahtera masih tetap dapat berlayar, namun tidak akan pernah sampai ke tujuannya.
Analoginya sama dengan aktivitas menulis yang kita lakukan. Tanpa motivasi yang jelas dan pasti, maka tulisan-tulisan yang kita buat tetap mempunyai kemungkinan untuk kita selesaikan. Hanya saja barangkali isi tulisan tersebut menjadi kurang jelas arahnya atau tidak terstruktur dengan baik akibat kurang mendapatkan motivasi yang kita butuhkan.
Sehingga bila Anda pernah mengalami situasi yang membuat diri Anda kehilangan semangat dalam menulis atau tidak memiliki gereget untuk merampungkan tulisan-tulisan Anda, maka cobalah untuk mendapatkan motivasi menulis yang sangat Anda butuhkan saat itu.
Seorang pemuda pendiam yang selama ini dikenal kurang pandai menulis, secara tiba-tiba dapat berubah menjadi seorang pemuda yang pandai menulis sekaligus merangkai kata-kata yang indah. Dan hal itu terjadi ketika pemuda ini tengah berusaha mengungkapkan perasaannya terhadap seorang gadis pujaan hatinya. Di sini "cinta" menjadi motivasi dan alasan bagi pemuda tersebut untuk menulis surat bagi seseorang yang teramat dicintainya. Ajaib, bukan?
Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi pemuda tersebut untuk menjadi seorang pujangga atau penulis novel kenamaan di suatu hari nanti.
Dari fenomena ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa motivasi akan selalu kita perlukan, termasuk ketika kita akan maupun sedang menulis.
Akan tetapi perlu penulis garis bawahi di sini bahwa motivasi menulis tidak melulu lomba ini atau lomba itu. Namun bisa saja motivasi tersebut berasal dari dalam diri kita sendiri, misalnya cita-cita atau obsesi kita yang bertekad menjadi seorang penulis kondang dan profesional.
Banjarmasin, 11 Juni 2022
Salam literasi dari Kota Seribu
Sungai Banjarmasin
Kalimatnya keren. Hehe
ReplyDeleteTerima kasih Bapak Guru Supadilah atas kunjungannya. Mari menulis dan semangat literasi.
ReplyDeleteSuka dengan tampilan blog nya pak. Dan isi nya juga luar biasa..
ReplyDeleteKeren tulisannya...
ReplyDeleteTerima kasih Ibu Yandri Novitas Sari dan Ibu Misdawati atas kunjungan dan pujiannya. Semoga kita sama-sama dapat berbagi pengalaman berliterasi.
ReplyDelete