Hot Posts

Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar

SELAMAT DATANG DI BLOG GURU DION INDONESIA

Perkenalkan ngaran ulun Bapak Agus dari SMP Mitra Kasih Banjar. Ulun Sahabat Teknologi 2023 Provinsi Kalimantan Selatan. Ulun mewakili Kabupaten Banjar. Mohon dukungan dan doa pian sabarataan, agar ulun dapat melaju ke Tingkat Nasional sebagai Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 mewakili Kalimantan Selatan. Terima kasih nggih, ulun minta rela, minta ikhlas, minta Ridha lawan pian sabarataan.

Comments

4/comments/show

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 8)

Rasi Bintang Kalajengking di Langit Malam di alamat: https://www.jakartanotebook.com/blog/scorpio/

 

Menatap rasi bintang di langit malam yang kelam menjadi salah satu hobi penulis di masa kanak-kanak dahulu. Penulis menyebutnya sebagai hobi, karena aktivitas ini memang seringkali penulis lakukan.

Meskipun sudah dialiri oleh listrik, namun pada masa itu suasana di sekitar rumah tinggal penulis masih cukup mendukung di malam hari untuk menyaksikan sekaligus mengagumi indahnya aneka rasi bintang di langit.

Jika Bapak dan Ibu guru, juga para pembaca tulisan ini pada umumnya masih berkesempatan untuk menyaksikan deretan rasi bintang yang bertebaran di langit malam; maka Anda termasuk orang-orang yang beruntung. Sebab di masa sekarang pengalaman ini tak mudah kita rasakan akibat kondisi lingkungan di sekitar kita yang terlampau terang benderang. Alhasil deretan rasi bintang yang sejatinya tetap ada di langit malam tersebut menjadi kurang nampak atau sulit kita temukan.

Dalam banyak kesempatan tatkala menatap langit malam yang berhiaskan aneka rasi bintang ini, penulis tak jarang menjumpai sebuah meteor bercahaya yang tengah melesat di angkasa, dan orang-orang tua sejak zaman dahulu sering menyebutnya sebagai “bintang jatuh”.

Selain bintang jatuh, juga pula fenomena alam yang tak kalah menyita perhatian penulis yaitu “lintang kemukus” atau istilah modernnya disebut komet.

Meskipun penulis barangkali tidak dibesarkan di zaman teknologi telah berkembang pesat seperti dewasa ini, namun penulis merasa tetap berbangga, karena boleh mengalami masa-masa istimewa itu. Masa-masa yang tidak selalu dapat direguk oleh anak-anak milenial di masa sekarang.

Jika diminta memilih, anak-anak kita saat ini mungkin akan cenderung lebih menikmati layar gawai atau laptop mereka selama berjam-jam lamanya; ketimbang harus menyaksikan pemandangan alam berupa aneka rasi bintang di langit malam.

Dengan setengah berseloroh, anak-anak kita bisa jadi akan berkomentar demikian, “Ngapain harus capek-capek menatap langit malam, toh dengan menonton YouTube atau mencari di Google, pemandangan khas langit malam itu bisa kita temukan?”

Tentu kita semua yang sama-sama berada dan hidup di zaman teknologi yang serba canggih saat ini akan membenarkan logika tersebut, bahkan mengiyakannya sebagai sesuatu yang masuk akal. Dan tidak menutup kemungkinan kita pun menjadi bagian dari konsep atau pola berpikir di atas.

Analogi yang sama juga terjadi manakala anak-anak kita minta untuk membuat ringkasan atau resensi sebuah buku dengan judul tertentu. Apakah anak-anak kita akan bersungguh-sungguh membaca buku yang sudah ditentukan baginya untuk dibuatkan resensi atau ringkasan? Atau jangan-jangan mereka lebih memilih cara instan dengan memanfaatkan mesin pencari Google. Dan,… wus, wus, wus, dalam hitungan sepersekian detik, resensi yang mereka inginkan akan tampil di depan mata!

Bahkan tidak menutup kemungkinan dalam penulisan karya ilmiah atau pun penyelesaian tugas-tugas di sekolah dan kampus, hal di atas tetap mempunyai peluang untuk terjadi. Sehingga kemudian muncul istilah “plagiasi” yang juga bermakna tindakan menyontek atau menjiplak mentah-mentah karya orang lain. Para pelakunya dikenal sebagai plagiator atau tukang contek/jiplak.

Hal senada juga dilakukan oleh sebagian orang untuk menghasilkan berbagai tulisan secara instan, tanpa perlu repot-repot atau susah-payah berpikir. Tinggal googling saja dengan kata kunci tertentu, selanjutnya membuka judul tulisan yang menjadi targetnya, lalu salin dan tempel (copy dan paste), setelah itu tayang, deh! Mudah, bukan?!

Sebagai seorang penulis, mari kita budayakan membaca, membaca, dan membaca. Setelah proses itu kita lalui, kita dapat mengendapkan terlebih dahulu beragam informasi yang sudah kita peroleh sebelumnya. Kemudian Anda dapat merenungkan sekaligus menganalisa berbagai fenomena dan peristiwa yang berhasil Anda temukan berdasarkan informasi-informasi tadi. Dari situ Anda akan memeroleh inspirasi untuk menulis. Dan di saat ini Anda dapat menulis dengan mengalir dan nikmat. Selamat mencoba!

 

Banjarmasin, 17 Juni 2022

Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin

  

Sumber Bacaan:

Cerita & Fakta Si Misterius Scorpio, dialamat https://www.jakartanotebook.com/blog/scorpio/  diakses pada 16 Juni 2022 pkl. 10.11 Wita.

Subscribe to receive free email updates:

11 Responses to "Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 8)"

  1. Siap Sensei Maesa. Belajar menulis dengan jujur dan apa adanya jauh lebih baik dan terpuji. Terima kasih atas kunjungannya.

    ReplyDelete
  2. Wah indah sekali ya pak. Masa kecil yang luar biasa. Saya dulu juga begitu pak suka melihat keindahan langit tatkala bertabur bintang...

    ReplyDelete
  3. Waah kereen pak, menatap langit malam hari masih suka saya lakukan sampe hari ini

    ReplyDelete
  4. Semoga pengalaman baik dan indah yang Ibu Elmi dan Ibu Mutmainah rasakan dapat juga diteruskan kepada anak-anak dan siswa-siswi kita di sekolah.

    ReplyDelete
  5. Tulisannya bagus, banyak informasi yang menarik

    ReplyDelete
  6. Menatap langit, sambil menulis menjadikan sebuah tulisam yang indah.

    ReplyDelete
  7. Saya sudah berkunjung Bu Susan dan Bu Ratna. Terima kasih (Guru Dion Indonesia)

    ReplyDelete
  8. Keren...tulisannya sangat menginspirasi . Semangat untuk menulis

    ReplyDelete
  9. Terima kasih Ibu Sri Yamini. Salam sukses selalu nggih.

    ReplyDelete