Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 10)
Kiprah Om Jay di Dunia Literasi Indonesia yang Diliput Kompas.com di alamat: https://wijayalabs.com/
Pada sebuah perbincangan melalui media WhatsApp, seorang sahabat karib penulis pernah memberikan nasihat demikian, “Tekuni saja hobi menulismu. Kamu mempunyai ketekunan yang baik. Saya percaya bahwa suatu saat nanti kamu pasti akan berhasil!”
Penulis terhenyak! Apa yang dikatakan oleh sahabat karib tersebut seolah-olah hendak menantang nyali penulis: “Apakah nantinya penulis dapat sungguh-sungguh berkiprah di dunia yang satu ini?”.
Dalam situasi ini, jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’ belum bisa dijadikan ukuran yang jelas dan pasti. Satu-satunya pilihan yang bisa penulis tempuh adalah dengan menjalaninya di tengah aktivitas atau kesibukan sehari-hari.
Apa yang diungkapkan oleh sahabat karib penulis di atas adalah benar adanya. Namun sebenar apapun ungkapan tersebut, hanya akan menjadi “omong kosong” belaka ketika penulis tidak melakukan apa-apa.
Predikat "penulis" yang kita sandang atau kita gembar-gemborkan hanya ibarat "tong kosong nyaring bunyinya" jika tidak diimbangi dengan rutinitas menulis yang konsisten.
Di sini yang dimaksud dengan aktivitas “menulis” bukan sekedar menulis tanpa arah atau tanpa tujuan. Artinya, meskipun menulis itu harus kita jalani setiap hari, paling tidak kita tetap perlu memikirkan tujuan dan target yang hendak kita capai melalui aktivitas ini.
Dengan begitu, dari hari ke hari, dari satu tulisan ke tulisan berikutnya, akan dapat kita temukan sederet kemajuan yang jika dipetakan akan tampak berkembang secara bertahap sesuai perencanaan yang sudah kita buat atau kita tentukan sebelumnya.
Barangkali ada yang berpendapat bahwa dengan menerbitkan sebuah buku solo atau sebuah buku antologi, maka semua itu dianggap sudah "cukup" agar mendapat pengakuan sebagai penulis.
Sebagian orang juga ada yang merasa "terpaksa" untuk menerbitkan buku dan atau menulis artikel demi "kenaikan pangkat" atau mencapai promosi jabatan tertentu.
Penulis pribadi tidak terlampau mempersoalkan mengenai alasan-alasan tersebut. Karena setiap orang punya hak yang sama-sama harus kita hargai.
Menulis untuk "berbagi" sekaligus menulis untuk "kesenangan" juga dapat menjadi alasan lain yang bisa kita jadikan motivasi aktivitas menulis yang kita lakukan.
Jika kita bisa menikmati aktivitas menulis kita, maka menulis akan benar-benar menjadi sebuah kesenangan. Menulis tidak hanya sekedar menghibur diri sendiri, namun juga bisa menghibur orang lain yang membaca tulisan kita.
Buatlah tulisan yang memotivasi, tulisan yang menyemangati, tulisan yang menginspirasi, atau jenis-jenis tulisan yang pada prinsipnya membawa manfaat bagi para pembacanya.
Selamat menulis!
Banjarmasin, 19 Juni 2022
Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin
menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi
ReplyDeletebagus bapak Dion, inspirasinya
ReplyDeleteBagus sekali tulisannya pak.. sangat bermanfaat
ReplyDeleteTerima kasih Om Jay atas semangatnya. Terima kasih Ibu Dhotul dan Ibu Elmi atas apresiasinya. Semangat juga ya Bu.
ReplyDelete