Hot Posts

Berkolaborasi dan Bertransformasi Menumbuhkan Ekosistem Digital Menuju Merdeka Belajar

SELAMAT DATANG DI BLOG GURU DION INDONESIA

Perkenalkan ngaran ulun Bapak Agus dari SMP Mitra Kasih Banjar. Ulun Sahabat Teknologi 2023 Provinsi Kalimantan Selatan. Ulun mewakili Kabupaten Banjar. Mohon dukungan dan doa pian sabarataan, agar ulun dapat melaju ke Tingkat Nasional sebagai Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 mewakili Kalimantan Selatan. Terima kasih nggih, ulun minta rela, minta ikhlas, minta Ridha lawan pian sabarataan.

Comments

4/comments/show

Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 20)

Liburan Sumber Inspirasi (https://www.askara.co/read/2020/06/28/6050/traveller-ini-istilah-di-dunia-travelling-yang-wajib-diketahui)

 

Ini adalah tulisan ke-20 dari 30 tulisan yang rencananya akan penulis rampungkan dalam siklus "Seri Motivasi Menulis Bagi Guru" kali ini.

Jujur penulis akui, saat baru pertama kali mengawali perjalanan ini, semangat penulis begitu berkobar-kobar. Rasa optimis pun terasa penuh mengisi kantong-kantong perbekalan yang ada.

Sebenarnya judul besar yang penulis pergunakan untuk tulisan hari pertama hingga di hari ke-30 nanti terinspirasi dari tema yang ditetapkan Om Jay selaku inisiator dan penggagas kompetisi menulis ini.

Untuk dapat menghasilkan panjang tulisan yang berimbang di setiap edisinya adalah sesuatu yang tidak mudah. Ibarat mengisi kolom-kolom dalam lembaran surat kabar, koran, atau majalah (versi cetak dan digital), maka panjang tulisan yang ada harus mampu memenuhi space (luas bidang) yang tersedia.

Penulis sangat merekomendasikan Bapak dan Ibu guru semua agar selalu berusaha menjaga konsistensi panjang tulisan yang dihasilkan. Entah itu untuk penulisan artikel, opini, cerpen, puisi, pantun, cerbung, dan lain sebagainya.

Semakin tinggi jam terbang Bapak dan Ibu sekalian, maka Bapak dan Ibu akan menyadari mengapa konsistensi panjang tulisan yang dihasilkan perlu dijaga dengan baik. Salah satu tujuannya adalah untuk "menjaga animo" para pembaca dan penggemar tulisan-tulisan kita.

Sebagai ilustrasi, Bapak dan Ibu guru bisa membayangkan apabila misalnya hari ini kita menghasilkan tulisan sepanjang 1 halaman penuh berukuran A4 (kuarto), lalu keesokan harinya kita hanya mampu menulis 1/2 (setengah) halaman saja, kemudian pada hari berikutnya kita hanya menghasilkan 1/4 (seperempat) halaman saja; tanggapan apa yang akan Bapak dan Ibu berikan jika seandainya Anda berada di posisi pembaca?

Perasaan tidak puas dan kecewa, bukan tidak mungkin akan mewakili warna-warni perasaan para pembaca tulisan kita. Dan perasaan-perasaan negatif tersebut mungkin beberapa di antaranya akan diwakili oleh beberapa ungkapan berikut: "Aduh, kelanjutan tulisannya kok sedikit amat?", "Wah, nggak seru, nih!", atau pertanyaan, "Kok cuma segini doang tulisannya?"

Semua itu wajar adanya. Para pembaca tulisan kita berhak memiliki ekspektasi sedemikian tinggi terhadap karya tulis kita. Akan tetapi masalahnya adalah tidak mudah untuk memenuhi ekspektasi tersebut. Dan situasinya akan terasa semakin tidak mudah apabila situasi dan kondisi yang kita alami di suatu ketika terasa kurang mendukung atau bahkan tidak mendukung kita untuk menghasilkan tulisan yang diharapkan.

Jika kita hanya bisa mengeluh dan berputus asa tatkala harus berhadapan dengan kondisi yang kurang menguntungkan tersebut, maka usaha kita untuk memproduksi tulisan hampir mustahil menjadi kenyataan.

Dan cara satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah dengan "tetap" menulis, meski ketika ini ada rasa pahit atau getir yang harus kita alami.

Menulislah terus sehingga kerinduan hati kita masing-masing dapat berjumpa dengan kebahagiaan yang selalu kita impikan.

 

Banjarmasin, 20 Juni 2022

Salam literasi dari Kota Seribu Sungai Banjarmasin

Subscribe to receive free email updates:

7 Responses to "Seri Motivasi Menulis Bagi Guru (Bagian 20)"

  1. Semangat dalam menulis, salam literasi pak dion

    ReplyDelete
  2. Alhamdulilah dapat nutrisi dari tulisan ini. Terimakasih Pak... Semangat tuk kalahkan t as nt as ngan 30 hari menulis.

    ReplyDelete
  3. Mantap...tetap semangat pak...tulisannya bagus sekali

    ReplyDelete
  4. Mantap , p Agus semoga lahir buku Solonya 👍

    ReplyDelete
  5. Keren guru Dion lanjutkan...😊🙏👍

    ReplyDelete